Jumat, 06 Januari 2012

Hubungan Antar Komponen Ekosistem

Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II.

1.  Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik

Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan udara.
Berikut ini adalah beberapa komponen abiotik yang keberadaannya dipengaruhi oleh komponen biotik :
a.       Siklus CO2 dan O2
Aliran karbon berjalan beriringan secara paralel dengan aliran energi. Sumber pokok karbondioksida (CO2) ada di atmosfer. Selain itu, juga tersedia dalam bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak). CO2 disatukan ke dalam sistem biotik melalui fotosintesis. Siklus ini secara esensial ialah siklus CO2. oksigen (O2) digunakan selama pembakaran dan pemecahan energi, bersamaan dengan dihasilkannya karbondioksida. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus karbon :

b.      Siklus Air

Nitrogen merupakan salah satu unsur untuk menyusun protein. Konsumen mendapatkan unsur nitrogen memakan bagian tumbuhan yang mengandung protein atau dapat pula dari hewan. Sumber nitrogen terbesar adalah udara. Udara mengandung 80% nitrogen. Nitrogen lepas ke udara oleh kegiatan bakteri denitrifying. Nitrogen masuk ke daur oleh kegiatan bakteri pengikat nitrogen atau algae dan melalui peristiwa elektrifikasi (halilintar). Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus air :

c.       Siklus Nitrogen
Siklus air ialah pergerakan air melalui sistem biotik dan abiotik. Di atmosfer air tersedia dalam bentuk uap air yang berasal dari proses evaporasi (penguapan). Kelembapan udara menyebabkan suhu menjadi lebih dingin. Uap air terkondensasi menjadi tetes-tetes air dan jatuh sebagai air hujan atau salju. Sebagian dari air menjadi air tanah dalam, membentuk aliran air membawa air ke lautan, ada yang diserap oleh tumbuhan, digunakan untuk proses metabolisme dan mengembalikannya ke udara melalui transpirasi. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Nitrogen :

d.      Siklus fosfat

Sumber fosfat yang terbesar adalah batuan fosfat dan endapan geologis yang terkikis/erosi, sehingga masuk ke ekosistem (daur fosfat). Peranan burung laut dan ikan sangat penting dalam mengangkat fosfat yang menuju laut/ sedimen dalam (±60.000 ton fosfor per tahun). Penambangan fosfat±1-2 juta ton per tahun dan kebanyakan tercuci dan hilang. Pengembalian fosfor ke daratan tidak dapat mengimbangi hilangnya fosfor ke laut dalam. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Fosfat :

e.       Siklus sulfur
siklus sulfur menghubungkan udara, air, dan tanah. Oksida belerang (SO2) dilepaskan ke udara pada pembakaran bahan bakar fosil, merupakan komponen pencemaran udara dari industri. Oksidasi-Reduksi merupakan kunci pertukaran antara kantong SO4 dan sulfida besi. Peranan kunci oleh mikroorganisme yang melakukan reaksi reduksi-oksidasi merupakan “penyembuhan/pemulihan” secara mikroba. SO2, NO, dan NO2 merupakan komponen pencemar. SO2 merusak proses fotosintesis, NO mengganggu respirasi. Berikut ini video yang menggambarkan bentuk siklus Sulfur :


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 EKOSISTEM. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.